Walaupun sudah lama tak terdengar, rupanya perusahaan teknologi seperti Intel masih memberikan pernyataan bahwa krisis chipset masih akan berlanjut.
Kabar ini digunakan secara langsung oleh CEO Intel, Pat Gelsinger melalui TechCheck. Ia menjelaskan bahwa alat yang penting dalam pembuatan chip tidak tersedia untuk menjaga kapasitas produksi agar tetap terkendali.
Kelangkaan ini akan membuat terbatasnya kapasitas produksi chipset mereka, Bos Interle melihat krisis ini akan berlangsung lebih lama dari perkiraan sebelumnya.
Karena masalah peralatan yang tidak memadai, ia menjelaskan bahwa masalah ini baru akan pulih pada tahun 2024.
“Itulah beberapa alasan kenapa kami percaya bahwa kekurangan semikonduktor secara penuh saat ini akan beralih ke tahun 2024, dari perkiraan sebelumnya pada 2023, hanya kekurangan hal itu saja telah melanda berbagai peralatan dan beberapa pabrik akan lebih menantang,” kata CEO Intel.
Pembuatan chipset menggunakan laat berupa cermin yang sangat halus dan membantu dalam memfokuskan sinar ultraviolet yang akan memungkinkan pembentukan pola pada sirkuit ke wafer.
Miliaran transistor yang dikerahkan pada suatu chipset, mesin litografi ini mampu membuat pola yang sangat kecil dari rambut manusia, mesin akan membantu pabrik dalam memproduksi chip yang mutakhir.
Intel sendiri sudah menjadi perusahaan semikonduktor pertama yang menggunakan mesin baru dalam menaikkan bukaan numerik pada chipsetnya yakni .33NA menjadi .55NA.
Itu berarti, mesin ini dapat mengumpulkan lebih banyak cahaya dalam membantu menciptakan pola sirkuit wafer yang digunakan dalam membangun sirkuit yang terintegrasi lebih cepat namun hemat energi.