Aplikasi pinjaman online membuat pengguna memberikan data pribadi ketika pertama kali mendaftar, lantas apakah ada cara agar pinjol tidak sebar data?
Ada banyak aplikasi pinjol yang memberikan kemudahan dalam proses pengajuan pinjaman, hal ini memang akan membantu pengguna terutama yang membutuhkan uang mendadak.
Namun dibalik manfaatnya, ada banyak penyalahgunaan baik di sisi pengguna maupun pemilik pinjaman, hal ini memang rentan karena setiap pengguna akan memberikan data alis mereka.
Terutama untuk jenis pinjaman ilegal, dimana mungkin saja pihak aplikasi hanya melakukan scanning saja dengan memanfaatkan sedikit uang, membuat penggunanya memberikan data untuk tujuan disalahgunakan.
Mengenai cara agar pinjol tidak sebar data dianjurkan khususnya bagi kamu untuk tetap berhati-hati dalam memilih aplikasi pinjaman online.
Seperti yang kamu ketahui, pertama kali mendarat kamu akan memberikan data yang cukup lengkap agar diterima oleh pihak aplikasi pinjol.
Data tersebut biasanya akan digunakan oleh pihak terkait guna menuntut pengguna dengan cara menyerang pribadi.
Banyaknya kasus penyebaran data biasanya terjadi karena adanya keterlambatan pengguna dalam membayar tagihan.
Penyebaran data ini sering dilakukan dengan mengirim berupa ancaman pada pengguna secara langsung, orang terdekat dan masukan data dalam kontak baik melalui pesan maupun telepon.
Saat ini, sudah banyak orang yang menjadi korban atas tindakan penyebaran data, terutama dalam dunia pinjol.
Namun nyatanya, korban tidak mengetahui bahwa data pribadi sendiri sudah dilindungi oleh UU yang berlaku.
Perlindungan data pribadi terdapat pada Pasal 58 UU No. 24 tahun 2013 atau perubahan sebelumnya dari UU No. 23 tahun 2006 mengenai Administrasi Kependudukan.
Untuk cara agar pinjol tidak sebar data kamu bisa melakukan beberapa langkah yang akan kami ulas sebagai berikut ini:
Pastikan bahwa kamu menggunakan aplikasi pinjol yang sudah resmi dan diawasi oleh OJK agar aman dari penyebaran data.
OJK sendiri sudah membuat kewajiban bagi pelaku bisnis pinjol untuk mematuhi kebijakan yang sudah diterapkan, terutama pada kebijakan data pengguna.
Sehingga aplikasi pinjol resmi hanya berhak untuk mengakses pada penggunaan kamera, microphone, locations pada ponsel yang digunakan.
Hal ini memungkinkan aplikasi tidak mengakses kontak dimana terdapat banyak informasi nomor telepon orang terdekat agar tidak dihubungi.
Pinjol resmi maupun ilegal akan memberikan informasi jika mengalami telat bayar.
Namun bedanya, pinjol resmi hanya sekedar mengingatkan saja sehari sebelum jatuh tempo.
Namun untuk pinjol ilegal akan memberikan peringatan keras untuk segera membayar, atau mungkin akan memberikan sebuah ancaman..
Selain itu, pahami juga risiko mengenai keterlambatan pembayaran pada masing-masing aplikasi baik pada bunga, denda dan lainnya.
Ketika pertama kali mendaftarkan aplikasi pinjaman online, pengguna memungkinkan memberikan izin pada beberapa opsi seperti lokasi, kamera, dan mungkin pada kontak.
Pastikan bahwa ketika pertama kali aplikasi ini dibuka dan meminta izin untuk mengakses kontak, kamu tidak boleh mengizinkannya.
Sehingga aplikasi pinjol tidak akan bisa mengakses daftar kontak pada smartphone guna menghindari adanya penyebaran data di masa yang akan datang.
Terakhir adalah dengan memahami syarat dan ketentuan yang berlaku pada masing-masing aplikasi pinjol.
Setiap aplikasi pinjaman akan memiliki ketentuan tertentu yang tidak boleh dilanggar.
Kamu bisa membaca syarat dan ketentuan melalui website resmi aplikasi pinjol, atau pada halaman ketika kamu mendaftar.
Nah diatas merupakan beberapa langkah bagaimana cara agar pinjol tidak sebar data. Semoga dapat bermanfaat dan sampai jumpa!